Puisi untuk langit
Hari
ini..
Tak
lupa ku sapa embun pagi..
Yang
membasahi helai2 daun di taman hati.
Memberikan
semangat tersendiri untuk tersenyum bersama matahari..
Walau
ku tau.. matahari tak hanya tersenyum padaku seorang.
Setidaknya
aku tau.. ada secercah harapan untuk ku memanaskan hati.
(bait setelah ujian psikopen)
Tak lupa ku sambut siang dengan menyapa sang mentari..
Saat mata hati masih tersembunyi di balik jilbab biru ku.
Yang tersilaukan oleh sinar matahari..
Dan terkalahkan oleh birunya penopang bumi..
Yaaa.. birunya langit siang itu..
Dan aku masih tersenyum dalam rasa yang tak terungkapkan
dalam siang.
(bait saat melihatmu di gedung 01…
*halahhhh)
Dan
terakhir kusapa sang malam..
Yang
hari ini sang lahit hitam tak bertemankan siapapun.
Namun
tak ada keraguan nya untuk tetap tegak disana..
Dia
yakin.. itu bukan kesendirian yang abadi..
Dengan
angin dia berbisik kepada ku..
“aku
kan setia menemenimu menunggu pagi”
Dan
malam ini bersama hujan aku bercerita dengan langit
tentang
rasa….
Yang
tak terdeskripsikan..
Aku
ingin seperti langit..
(menuju alam langit biru) |
By
: Sri Dini Chairany…
(episode
malam tanpa bintang)
Komentar
Posting Komentar